Pada akhir 1990an hingga awal tahun sekitar tahun 2008, ponsel Nokia
seolah menjadi ponsel sejuta umat. Terutama di Indonesia, Nokia
mengalahkan para pesaingnya seperti Siemens, motorola, samsung dan
lain-lain. Pun juga di kancah dunia, Nokia terbukti menjadi produsen
ponsel terbesar.
Namun seiring munculnya iPhone dari Apple dan ponsel berbasis Android,
Nokia kini mulai tenggelam. Terlebih dengan munculnya raksasa ponsel
baru dari Kanada, Research in Motion dengan ponsel BlackBerrynya.
Nampaknya Nokia kehilangan semangat untuk mencoba menciptakan
teknologi baru jika dibandingkan dengan para pesaingnya tersebut.
Terbukti, dari berbagai survey pasar, para konsumen cenderung memilih
ponsel Android, BlackBerry maupun iPhone. Ketiga ponsel tersebut selalu
menempati posisi tiga besar dari berbagai survey yang dilakukan oleh
beberapa pihak.
Lalu bagaimana dengan ponsel dari Nokia. Perusahaan dari Finlandia
ini kini seolah tengah ditinggalkan para konsumennya. Mereka tengah
berduka. Dulu Nokia yang membanggakan OS mobile Symbian, kini mulai
meninggalkannya. Mereka pun beralih untuk menggunakan OS dari Microsoft,
Windows Phone Mobile.
Tak cukup dengan hal tersebut, Nokia kini juga tengah melakukan
efisiensi besar-besaran. Menurunnya tingkat penjualan, nampaknya mulai
mempengaruhi kondisi ekonomi Nokia. Terbaru mereka melakukan pemecatan
secara besar-besaran terhadap 3500 pegawainya. Padahal pada awal tahun
ini, mereka juga melakukan langkah serupa terhadap 6800 peneliti dan
pegawai mereka lainnya.
Bayangkan saja, tingkat penjualan ponsel Nokia kini ‘hanya’ 97,87
juta unit pada quarter kedua, menurun jika dibandingkan dengan tahun
lalu yang mencapai 111,47 juta unit. Dengan jumlah penjualan tersebut,
mereka hanya meraih 22,8 persen market share, turun dari 30,3 persen.
Tak hanya itu, OS Symbian juga mengalami hal serupa, meraih 22,1 persen
market share pada quarter 2, turun drastis dari 40,9 persen pada tahun
lalu.
Entah langkah apalagi yang harus dilakukan oleh Nokia untuk tetap
dapat bersaing dengan RIM, Apple, maupun Ponsel Android. Terbaru, mereka
dirumorkan akan mengembangkan sistem operasi baru yang berbasiskan
Linux dan ditujukan untuk ponsel low end. Namun apakah hal ini cukup
untuk mengembalikan kedigdayaan ponsel Nokia?