SOAL
Bagaimana cara menghitung nilai GMD dan GMR? Berikan contoh perhitungannya!
JAWABAN
Saluran
transmisi merupakan salah satu bagian dari komponen sistem transmisi
tenaga listrik yang berfungsi untuk mengalirkan atau mengirim tenaga
listrik dari suatu tempat ke tempat lain, misalnya dari pembangkit ke
sistem distribusi pada sistem tenaga listrik. Pada dasarnya terdapat
tiga buah elemen pada saluran transmisi dalam sistem tenaga listrik,
yaitu :
-
Konduktor
-
Isolator
-
Infrastruktur tiang penyangga
Konduktor
merupakan elemen yang berfungsi untuk mengirim atau menghantarkan
tenaga listrik. Konduktor yang digunakan pada saluran transmisi ini
terbuat dari logam. Jenis-jenis logam yang biasa digunakan untuk
konduktor adalah tembaga (Cu), aluminium dan steel. Berikut karakteristik dari tembaga, aluminium dan steel secara umum:
Tabel 1. Karakteristik Tembaga, Aluminium dan Steel
No.
|
Jenis Logam
|
Karakteristik
|
1
|
Tembaga
|
|
2
|
Aluminium
|
|
3
|
Steel
|
|
Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kabel atau saluran transmisi putus adalah :
-
Tersandar pohon, misalnya tempat saluran transmisinya di gunung
-
Sambaran petir, jika beban puncak dan melebihi titik leleh konduktor
-
Binatang, seperti ular dan tikus.
Isolator merupakan elemen yang berfungsi untuk memisahkan bagian konduktor bertegangan terhadap ground
dan berfungsi juga sebagai konstruksi. Isolator yang biasa digunakan
biasanya terbuat dari bahan polietelin, plastik, kertas dan bahkan udara
pun dapat digunakan sebagai isolator. Kawat konduktor pada saluran
transmisi tegangan tinggi biasanya tidak menggunakan pelindung atau
isolator, namun menjadikan udara sebagai isolatornya. Namun, terdapat
saluran transmisi tegangan tinggi yang menggunakan kertas sebagai
isolator, yaitu saluran transmisi tegangan tinggi bawah laut.
Infrastruktur
sistem transmisi listrik merupakan bentuk pemasangan saluran transmisi
termasuk tower listrik dan komponen lainnya. Tower listrik biasanya
terbuat dari bahan baja dan disangga dengan kokoh menggunakan pondasi
beton. Infrastruktur sistem transmisi disesuaikan dengan wilayah
geografis dan standar dari masing-masing wilayah atau negara. Berikut
jenis-jenis tower listrik :
-
Dead end tower
-
Section tower
-
Suspension tower
-
Tension tower
-
Transposition tower (fasa ditukar)
-
Gantry tower (dalam 1 tower terdapat 5 saluran transmisi)
-
Combined tower
Itulah pengertian secara umum tentang tiga elemen utama saluran
transmisi, yaitu konduktor, isolator dan infrastruktur tiang penyangga,
selanjutnya akan dijelaskan mengenai konduktor dan hubungannya dengan
GMD (Geometric Mean Distance), serta GMR (Geometric Mean Radius).
Konduktor
yang sering digunakan adalah yang terbuat dari bahan jenis tembaga dan
aluminium. Dengan melihat karateristik pada tabel 1, karena berat
tembaga sekitar tiga kali berat aluminium dan jika aluminium digunakan
dengan diameter yang sama dengan aluminium, maka tempat sambungan
kabelnya pada tiang penyangga harus besar dan juga tekukan kabel,
tembaga akan melengkung lebih jauh dibandingkan dengan aluminium. Hal
ini dikarenakan terdapat prosedur berapa panjang lengkungan kabel
berdasarkan diameter. Berikut ilustrasinya :
Gambar 1. Kondisi Konduktor Tembaga dan Aluminium
Namun,
apakah aluminium dan tembaga bisa menahan beratnya sendiri? Oleh karena
itu digunakan konduktor jenis ACSR (Aluminium Conductor Steel
Reinforced).
Konduktor transmisi umumnya terdiri dari sekumpulan konduktor yang dipilin agar menjadi sebuah konduktor dengan kekuatan (strength)
yang lebih tinggi. Salah satu konduktor yang paling umum digunakan
adalah Alumunium Conductor, Steel Reinforced (ACSR). Jenis konduktor
lain yang dapat digunakan antara lain All Alumunium Conductor (AAC), All
Alumunium Alloy Conductor (AAAC) dan Alumunium Conductor Alloy
Reinforced (ACAR).
Berikut gambar konduktor ACSR :
Gambar 2. Arsitektur ACSR
ACSR
merupakan konduktor yang terbuat terbuat dari sekumpulan konduktor baja
yang dilingkupi dengan dua lapis konduktor berkas berbahan alumunium.
Konduktor baja digunakan untuk menopang berat konduktor alumunium karena
aluminium belum tentu mampu menopang beratnya sendiri saat dipasang.
Konduktor baja pada ACSR telah melalui proses galvanizing untuk
menjadi konduktor tersebut tahan terhadap korosi. ACSR yang sering
dipakai adalah ACSR 24/7, yaitu terdapat 7 buah konduktor baja dan 24
buah konduktor aluminium.
Sebuah
konduktor jika dialiri arus, maka akan menghasilkan medan magnet dan
fluks magnet di sekitarnya. Garis-garis fluks magnet tersebut merupakan
sebuah lingkaran kosentris dengan arah yang ditentukan oleh aturan
tangan kanan Maxwell. Variasi sinusiodal arus menghasilkan variasi
sinusoidal pada fluks. Hubungan antara induktansi, fluks yang
terlingkupi dan arus fasa dinyatakan dengan :
……………(1)
, dengan L adalah induktansi, λ adalah flux linkage dan I adalah arus.
Pada dasarnya induktansi pada
saluran transmisi dibagi menjadi dua, yaitu induktansi internal dan
induktansi eksternal. Induktansi internal dikarenakan adanya fluks
magnetik di dalam konduktor, sedangkan induktansi eksternal dikarenakan
adanya fluks magnetik di luar konduktor. Untuk menghitung induktansi
internal dan eksternal saluran transmisi, maka fluks internal dan fluks
eksternal harus dihitung dan kemudian dibagi dengan arus yang mengalir.
Berikut perumusan untuk fluks internal dan induktansi internal :
, dengan μr
adalah permeabilitas relatif bahan, sedangkan untuk fluks ekternal dan
juga induktansi eksternal diantara dua titik D1 dan D2 dapat dirumuskan
sebagai :
Dan dengan menganggap D1 sama dengan jari-jari konduktor r dan D2 sama dengan D, maka persamaan (6) akan menjadi:
Dari persamaan (4) dan (7), maka induktansi konduktor karena fluks internal dan eksternal dapat ditentukan sebagai berikut:
Dengan mensubstitusikan r’ = re-μr/4, maka :
Jika
persamaan (9) dan persamaan (7) saling dibandingkan, maka nilai r’
dapat dikatakan sebagai jari-jari fiktif konduktor berketebalan nol,
sehingga tidak mempunyai fluks internal. Namun, tetap mempunyai
induktansi yang sama dengan konduktor berjari-jari r.
Pada
di atas digambarkan bahwa kelompok konduktor yang terdiri dari kelompok
konduktor x dengan n-berkas konduktor identik berjari-jari rx dan kelompok konduktor y dengan m-berkas konduktor identik berjari-jari ry. Konduktor x mengalirkan arus I dengan return path
melalui konduktor y, sehingga menyebabkan arus yang mengalir di
konduktor y bernilai –I. Karena berkas-berkas konduktor yang digunakan
identik, arus total yang mengalir akan terbagi sama rata diantara
berkas-berkas konduktor tersebut. Sehingga arus yang mengalir melalui
satu konduktor pada kelompok konduktor x adalah I/n dan arus yang
mengalir melalui satu konduktor pada kelompok konduktor y adalah I/m.
Fluks total yang melingkupi konduktor a pada kelompok konduktor x yang
dipengaruhi oleh konduktor-konduktor pada kelompok konduktor x dan
kelompok konduktor y adalah:
Persamaan (9) dapat disederhanakan menjadi
Induktansi konduktor lain (Lb, Lc,….Ln)
dapat didapat juga dengan menggunakan cara yang sama, sedangkan
induktansi rata-rata dari salah satu berkas pada kelompok konduktor x
dinyatakan sebagai:
Konduktor
x terdiri dari n-berkas konduktor yang terhubung secara paralel.
Meskipun induktansi dari berkas yang berbeda bernilai tidak sama,
induktansi rata-rata dari masing-masing berkas tersebut bernilai sama
dengan Lav,x. Dengan mengasumsikan bahwa induktansi rata-rata
yang diberikan di atas merupakan induktansi dari n-berkas yang
diparalelkan, maka total induktansi pada konduktor x adalah
Selanjutnya nilai Lx disubstitusikan ke persamaan (13), sehingga didapatkan total induktansi pada kelompok konduktor x adalah:
GMR
(Geometric Mean Radius) merupakan jari-jari fiktif konduktor
berketebalan nol, sehingga tidak mempunyai fluks internal. Namun, tetap
mempunyai induktansi yang sama dengan konduktor berjari-jari r,
sedangkan GMD (Geometric Mean Distance) merupakan suatu nilai yang
menggantikan konfigurasi asli konduktor-konduktor dengan sebuah jarak
rata-rata hipotesis (hypothetical mean distance) sehingga induktansi bersama dari konfigurasi tersebut tetap sama. Besarnya GMD dan GMR adalah :
Pada
saluran transmisi tiga fasa, untuk mendapatkan induktansi yang seimbang
(sama pada tiap phasa), saluran transmisi perlu ditransposisikan
sebanyak tiga kali
Gambar 6. Pentransposisian Saluran Transmisi
Fluks yang melingkupi hantaran a, yaitu:
Dalam sistem tiga fasa yang seimbang, maka:
…..(22)
Jadi GMD untuk saluran transmisi tiga fasa adalah:
Contoh soal
-
Jika saluran transmisi tiga fasa dengan masing-masing satu fasa terdiri dari empat kawat dengan konfigurasi sebagai berikut:
r = 30 mm = 0.03 m
D = 500 mm = 0.5 m
Durat = 7000 mm = 7 m
Dengan nilai permeabilitas μr = 1, maka:
Mencari GMR : (Persamaan 17)
Mencari GMD :
Asumsi :
500 mm < 7000mm, maka 500mm bisa diabaikan dengan dianggap kecil.
Dab = 7 m
Dbc = 7 m
Dac = 14 m
Dan menggunakan persamaan (15), induktansinya adalah:
-
Solid Conductor, Symmetric Spacing
Ditanyakan :
-
GMR
-
GMD
-
Induktansi (L)
-
Jika f=50 Hz, tentukan Reaktansi Induktif
-
Jawaban :
-
Mencari GMR
-
Mencari GMD
- Mencari L
-
Reaktansi Induktif (XL)XL = 2 π f L
XL = 2 x 3.14 x 50 x 76.6 x 10-7 = 2.405x 10-3 Ώ/m
KESIMPULAN :
Untuk
mencari nilai induktansi suatu saluran transmisi, terlebih dahulu
dicari besarnya nilai GMR dan GMD dari saluran tersebut. Dengan kita
mengetahui besarnya induktansi saluran, maka besarnya reaktansi induktif
saluran (XL). Dengan kata lain GMR dan GMD digunakan untuk
mengetahui besarnya reaktansi induktif. Selain itu, GMD dan GMR juga
mampu mengetahui berapa besarnya kapasitansi saluran dan impedansi
saluran, sehingga besarnya susut tegangan nanti dapat dikendalikan
melalui parameter impedansi, kapasitif dan induktansi saluran transmisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar